Thursday 17 November 2016

Proses Siklus Menstruasi Wanita

Proses Siklus Menstruasi Wanita, Setiap wanita biasanya mengalami proses siklus pada sistem reproduksinya, berikut penjelasannya!
Ovulasi merupakan proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita. Pada proses ini folikel yang matang akan pecah dan mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Pada tahapan ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diruntuhkan. Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-tahun usia subur. Ovulasi terhenti pada waktu kehamilan.

Siklus Yang Terjadi Pada Wanita

  • Fase Folikel
    Proses pematangan folikel pada ovarium, terjadi pada awal siklus menstruasi. Jika ovulasi berhasil, ovum di pandu oleh sel corona radiata dan sel cumulus oohorous granulosa.
  • Fase Ovulasi
    Pada fase ini kurva dari konsentrasi estrogen akan menyebabkan naiknya ekspresi dari hormon luteinizing (LH) dan hormon penstimulasi folikel (FSH). Fase ini terjadi selama 24 hingga 36 jam. oocyte pada fase ini akan di lepaskan dari ovarium melalui oviduct.
    Melalui sinyal transduksi kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH membuat enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan follicular di situs blister yang akan membentuk lubang yang disebut stigma.Yang kompleks cumulus-oocyte (coc) meninggalkan pecah folikel dan bergerak ke dalam rongga peritoneum melalui stigma, di mana ia tertangkap oleh fimbriae pada akhir tuba fallopii (juga disebut oviduk). Setelah memasuki oviduk, yang kompleks ovum-cumulus didorong bersama oleh silia, awal perjalanannya ke arah rahim.
    Setelah oosit menyelesaikan fase meiosis, sel tersebut akan menghasilkan dua sel, yaitu yang lebih besar oosit sekunder yang berisi semua bahan sitoplasma, dan yang lebih kecil tidak aktif pertama tubuh kutub. Pada tahapan meiosis II akan mengikuti secara bersamaan namun akan ditahan pada fase metaphase dan akan jadi masih tinggal sampai fertilisasi. Gelendong aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi. Jika tidak ada pembuahan terjadi, oosit akan merosot antara 12 hingga 24 jam setelah ovulasi.
  • Fase Luteal
    Folikel pada fase ini merupakan fase akhir dari hidupnya. Tanpa oosit, lipatan folikel masuk ke dalam dirinya sendiri kemudian bertransformasi menjadi korpus luteum yang merupakan sebuah cluster steroidogenic sel-sel yang memproduksi estrogen dan progesteron. Hormon ini menyebabkan kelenjar endometrium memulai produksi endometrium proliferatif dan kemudian melakukan sekresi endometrium, situs pertumbuhan embrio jika implantasi terjadi.
    Tindakan progesteron meningkatkan suhu tubuh basal menjadi seperempat untuk 2,4 derajat Celsius (satu perdua untuk satu derajat Fahrenheit). Korpus luteum terus melakukan tindakan paracrine ini untuk sisa dari siklus menstruasi untuk mempertahankan endometrium sebelum disintegrasi ke jaringan parut selama mestruasi. 
Nah itu dia informasi siklus yang dialamai oleh sistem reproduksi wanita!

Thursday 10 November 2016

Fungsi Indung Telur (Ovarium)

Informasi Fungsi Indung Telur (Ovarium) Yang Perlu Anda Ketahui, Organ Yang Berperan Penting Dalam Kelangsungan Hidup.
 
Fungsi Indung Telur (Ovarium), Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel yang perkembangannya dirangsang oleh FSH. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.

Organ reproduksi dalam pada wanita

Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi.
Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.

Friday 28 October 2016

Waspadai Penyakit Kista Arachnoid

Waspadai Penyakit Kista Arachnoid >> Penyakit Kista Bukan Saja Bisa Menyerang Di Rahim Tapi Bisa Juga Tumbuh Di Otak!
Waspadai Penyakit Kista Arachnoid, Kista arachnoid adalah jenis kista di otak yang paling sering terjadi. Kista ini terbentuk sebagai kelainan bawaan (kongenital), yang berupa suatu kantong atau balon yang berdinding tipis dan terisi oleh cairan otak.

Gejala Kista Arachnoid

Tidak memandang usia penderita, kista Arachnoid tidak pernah menunjukkan gejala. Tapi umumnya, menunjukkan gejala sesuai dengan lokasi dan bagian otak yang terserang kista. Berikut gejala yang dapat muncul, antara lain :
  • Nyeri kepala
  • Mual muntah
  • Mengantuk
  • Kejang
  •  Bentuk kepala tidak proporsional
  • Gangguan tumbuh kembang
  • Hidrosefalus akibat pembuntuan aliran cairan otak  
  • Gangguan penglihatan
Kista arachnoid dapat didiagnosa dengan CT Scan atau MRI (Magnetic Resonance Imaging). Tanda-tanda Kista arachnoid yang tanpa gejala dapat terkadang terdiagnosisi (terlihat) secara tidak sengaja karena pasien menderita penyakit lain, misalnya dilakukan CT scan kepala karena cedera kepala dan ternyata diketahui menmpunyai kista di kepala.

Saturday 22 October 2016

Sekilas Pemahaman Tentang Penyakit Kista

Sekilas Pemahaman Tentang Penyakit Kista, Kista adalah tumor jinak di yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal.

Tindakan Pemerikasaan Kista

Tindak lanjut pencitraan pada wanita usia reproduksi untuk kebetulan ditemukan kista sederhana pada USG tidak diperlukan sampai 5 cm, karena ini biasanya folikel ovarium normal. Untuk kista sederhana lebih besar dari 5 cm tapi kurang dari 7 cm pada wanita premenopause, kista harus diikuti tahunan. Untuk kista sederhana lebih dari 7 cm, pencitraan lebih lanjut dengan MRI atau penilaian bedah diamanatkan sebagai, karena ukurannya yang besar, kista ini tidak dapat diandalkan dinilai oleh ultrasound saja. Perhatian utama untuk kista lebih besar adalah potensi non-visualisasi nodularitas jaringan lunak atau menebal pembentukan sekat dinding posterior mereka karena penetrasi terbatas balok USG. Untuk korpus luteum, sebuah ovulasi folikel dominan yang biasanya muncul sebagai kista dengan dinding melingkar menebal dan margin dalam crenulated, menindaklanjuti tidak diperlukan jika kista kurang dari 3 cm. Pada pasien pascamenopause, setiap kista sederhana lebih besar dari 1 cm tapi kurang dari 7 cm kebutuhan tahunan tindak lanjut, sementara mereka yang lebih besar dari 7 cm perlu MRI atau evaluasi bedah, mirip dengan betina usia reproduksi.